Indonesia
merupakan negara yang memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah. Hutan,
sungai, maupun lautnya memiliki potensi melimpah. Sayangnya, potensi ini sangat
minim tergali.
Hal yang
juga menjadi persoalan dari penggalian potensi ini adalah masih minimnya
peneliti lokal yang melakukan riset atas berbagai potensi alam Indonesia.
Potensi-potensi ini justru tergali dan ditemukan oleh para peneliti asing.
Akibatnya, ketika temuan ini dipatenkan pihak asing maka bangsa ini kembali
harus kehilangan ‘kekayaannya’.
Negara
Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari 13667 pulau
dengan 5 pulau besar, berbatasan dengan laut Andawan, China Selatan, Malaysia,
Phillipina dan Samudera Pasifik, Hindia dan Australia. Bentang alam di daratan
barat mempunyai perairan dangkal (Dangkalan Sunda), daratan timur mempunyai
perairan dangkalan (Dangkalan Sahul) dan cekungan tengah memiliki perairan laut
dalam dengan beberapa palung laut.
Daratan
Indonesia sebagian besar kelanjutan dari jalur pegunungan Sirkum Pasifik dan
jalur Sirkum Mediteran. Dataran rendah dan luas ada di Sumatera, Kalimantan,
Irian Jaya dan Jawa. Terdapat gunung api aktif sekitar 200 dan yang 70 berada
di Pulau Jawa. Selain hasil erupsi gunung api yang memberikan lahan subur pada
lerengnya, juga ada resiko bencana gunung api. Sungai-sungai dan muara juga
terdapat di pulau-pulau besar yang potensial dikelola untuk kehidupan demikian
danau-danau besar di Sumatera, Sulawesi, Jawa, Kalimantan. Diperkirakan sekitar
7.623 pulau di Indonesia belum punya nama (ensiklopedia Indonesia seri
Geografis, 1997).
Potensi
flora di Indonesia beragam sesuai dengan kondisi ekosistemnya. Tumbuhan
terdapat pada zona elevasi < 700 m, 1.500 – 2.500 m dan diatas elevasi 2.500
m dpal. Sebaran flora mulai dari kawasan pantai, dataran rendah dan berawa,
lereng kaki gunung hingga pegunungan. Demikian corak fauna yang beragam dan
khas (corak Australia).
Penduduk
yang beragam suku dan bahasanya serta agama terdapat di wilayah Indonesia yang
diperkirakan 300 kelompok etnik (suku bangsa). Ratusan bahasa lisan (daerah) di
jumpai di Indonesia, sedangkan bahasa resmi adalah bahasa Indonesia. Beragam
seni dan budaya yang dimiliki oleh berbagai kelompok etnik tersebut.
Berdasarkan
kondisi geografis tersebut dan kehidupan sejak jaman kerajaan, maka urutan
potensi pemanfaatan sumberdaya wilayah meliputi:
1. Pertanian
2. Perkebunan
3. Kehutanan
4. Perikanan
5. Peternakan
6. Pariwisata
7. Pertambangan
8. Industri dan jas
9. Perdagangan
2. Perkebunan
3. Kehutanan
4. Perikanan
5. Peternakan
6. Pariwisata
7. Pertambangan
8. Industri dan jas
9. Perdagangan
Pembangunan
wilayah pengembangan industri ditinjau dari aspek spasial dan sektoral di
Indonesia perlu memperhatikan zona potensi geografis yang merupakan pendekatan
spasial-ekologikal untuk menuju kesejahteraan rakyat. Pemecahan masalah
pembangunan dan upaya memajukan rakyat dapat dikelompokkan atas 5 (lima)
tipologi wilayah pembangunan geografis yaitu:
1. Wilayah
dengan sumberdaya alam melimpah (kaya) dan sumberdaya manusia yang banyak
seperti Pulau Jawa dan Bali.
2. Wilayah dengan sumberdaya alam melimpah (kaya) dan sumberdaya manusia sedikit seperti Pulau Sumatera, Kalimantan, Irian Jaya, Sulawesi.
3. Wilayah dengan sumberdaya alam sedikit dan sumberdaya manusia terlalu banyak seperti Jakarta dan kota – kota besar lainnya.
4. Wilayah dengan sumberdaya alam sedikit dan sumberdaya manusia sedikit seperti Nusa Tenggara dan Maluku.
5. Wilayah dengan sumberdaya alam yang belum diketahui potensinya dan belum ada manusianya seperti pulau-pulau kecil yang belum dihuni.
2. Wilayah dengan sumberdaya alam melimpah (kaya) dan sumberdaya manusia sedikit seperti Pulau Sumatera, Kalimantan, Irian Jaya, Sulawesi.
3. Wilayah dengan sumberdaya alam sedikit dan sumberdaya manusia terlalu banyak seperti Jakarta dan kota – kota besar lainnya.
4. Wilayah dengan sumberdaya alam sedikit dan sumberdaya manusia sedikit seperti Nusa Tenggara dan Maluku.
5. Wilayah dengan sumberdaya alam yang belum diketahui potensinya dan belum ada manusianya seperti pulau-pulau kecil yang belum dihuni.
Dengan
zonasi potensi geografis, maka pembangunan (pengembangan industri) sektoral
dapat diarahkan terutama untuk pembangunan di kawasan tertinggal seperti pada
zona Maluku dan Nusa Tenggara. Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan dapat
diarahkan agar resiko kerusakan lingkungan dan bencana alam di tiap zona
tersebut dapat dikendalikan.
Melihat
kondisi bangsa Indonesia saat ini dengan segala macam potensi , merupakan hal
terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagaimana kita ketahui
Indonesia adalah Negara yang besar sekaligus kaya akan sumber daya alam
melimpah, akan tetapi jika itu semua tidak di eksplorasi dan di jaga dengan
baik, anugrah yang di hadiahkan tuhan ini sekiranya menjadi sia-sia, juga tidak
akan bernilai apapun untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa.
Keindahan
alam dan keanekaragaman yang di miliki Indonesia saja bisa menjadi daya tarik
tersendiri bagi penduduk dunia, dari sini indonesia bisa mendatangkan Wisatawan
Asing maupun Lokal untuk berkunjung dan berwisata di Indonesia, ini akan
menjadi masukan luar biasa dari sektor pariwisata untuk meningkatkan roda
perekonomian masyarakat dan penduduk sekitar, juga menambah devisa Negara.
belum lagi potensi pendapatan dari sektor migas dan pertambangan, rasanya
sangat tidak mungkin Indonesia di sebut Negara miskin.
Mengkaji
berbagai potensi yang ada di sekitar kita dan menggali apa yang menjadi nilai
tawar kepada dunia baik untuk di masa sekarang maupun mendatang tentu menjadi
acuan bagi kita semua selaku anak bangsa, Jika dilihat dari letak astronomis
saja Indonesia berada di garis khatulistiwa, 6ºLU- 11ºLS- 95º BT - Dan 141ºBT .
perlu diketahui daerah-daerah yang di lalui garis Khatulistiwa ialah daerah
yang subur, potensi ini sangat menguntungkan untuk menggarap
pertanian,perkebunan,dan perternakan di sektor hulu.
Letak
geografis Indonesia juga berada di posisi strategis yaitu di antara benua asia
dan Australia serta di apit oleh dua Samudra, Hindia dan Pasifik. Dari posisi
geografis ini memungkinkan Indonesia menjadi persimpangan lalu lintas dunia
juga sebagai titik persilangan Negara-negara industri dan Negara yang sedang
berkembang seperti RRC,Jepang,Korea,dengan Negara di Asia,Afrika,juga Eropa.
Dari letak
astronomis dan geografis ini saja, Indonesia sudah sangat di untungkan,
seharusnya Indonesia lebih bisa memaksimalkan potensi strategis lain, demi
meningkatkan perekonomian yang saat ini pasang-surut. Kita tahu saat ini krisis
ekonomi global sedang menghantui negara maju tapi hal itu tidak berdampak
signifikan pada pertumbuhan perekonomian Indonesia justru Indonesia harus bisa
ngengambil keuntunagan dari krisis global tersebut dengan mendatangkan Investor
demi meningkatkan ekonomi Nasional.
Sumber
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2013/03/08/mengkaji-potensi-indonesia-540953.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar