Senin, 28 Oktober 2013

Tugas Bahasa Indonesia : Diksi

Jokowi Effect: Voorijder Hilang Berganti Pasukan Pemburu Berita

Jakarta - Biasanya para pejabat selalu menggunakan pasukan pengawalan atau voorijder dalam menjalankan tugas dinas sehari-hari. Voorijder adalah petugas pembuka jalan yang bertugas juga melakukan pengawalan keamanan. Hal ini dilakukan guna menjamin keselamatan dan kelancaran lalu lintas si pemangku jabatan.

Namun, ada yang beda dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Jokowi lebih sering terlihat tanpa pengawalan ketika melaksanakan tugas dinasnya. Seperti Minggu (4/11/2012), Jokowi mengunjungi syukuran Forum Komunikasi Guru Swasta (FKGS) di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Dalam kunjungannya kali ini tidak ada satu pun pengawalan voorijder yang tampak, biasanya dua motor aparat mengawal dari belakang.
Jokowi datang menggunakan mobil Kijang Innova hitam bernomor polisi B 1123 RFR. Di belakangnya ada satu mobil Innova hitam lagi berisi pengawalnya. Tak ada sirine voorijder. 

Yang ada malah sederet mobil media berbaris rapi mengekor mobil Jokowi. Petugas voorijder yang identik dengan pengawalan para pejabat hilang, berganti dengan sedikitnya 5 mobil 'pasukan' pemburu berita. Kehadiran mobil jurnalis dari berbagai stasiun televisi beserta perlengkapannya itu menarik perhatian masyarakat yang menyambut Jokowi. Jokowi yang suka merahasiakan agendanya membuat awak media tak mau kecolongan.

Bahkan gara-gara tidak menggunakan voorijder, Jokowi pernah mengalami kemacetan saat melintas di jembatan layang Tebet menuju Casablanca. Saat itu Jokowi usai berkunjung ke kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
Saat kampanye pemilihan Gubernur DKI Jakarta lalu, Jokowi berjanji tidak menggunakan voorijder yang kadangkala memicu macet. Setelah menang quick count, janji itu diulanginya lagi.

"Tidak pakai pengawalan," ucap Jokowi di Posko Pemenangan Jokowi-Ahok, Jalan Borobudur No 22, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2012). Menurut Jokowi, penggunaan pengawalan bukanlah gayanya.

Bahkan tak cuma acara resmi, pasukan pemburu berita itu juga mengintil sampai acara undangan pernikahan yang didatangi Jokowi. Seperti hari ini, saat Jokowi ke gedung Manggala Wanabhakti untuk menghadiri acara hajatan pernikahan putri Irjen Kementerian Perdagangan (Kemendag) Eddy Suseno yang menikahkan putri perempuannya Novita Dwi Handayani dengan Redi Dafrianto. 
Para pemburu berita setia menunggu Jokowi bersalaman, makan hingga akhirnya wawancara usai Jokowi keluar dari gedung itu.

Diksi yang terdapat pada berita diatas:
a.  Baku atau tidak baku
BAKU
TIDAK BAKU
Kadang kala (dipisahkan)
Kadangkala
Hanya satu kata itu saja yang harus diperbaiki dalam memilih kata baku atau tidak, dikarenakan yang kata – kata yang lain sudah memenuhi persyaratan kata baku atau tidaknya.

b.   Kosakata ( pasangan dalam konjungsi )
Tidak terdapat kosakata dalam kalimat tersebut setelah penulis menganalisis.

c.    Idiom dan ungkapan idiom
Terdapat idiom (ekspresi, kata atau frasa) yaitu,
·        Pemangku jabatan artinya adalah orang yang punya kekuasaan atau menduduki sebuah jabatan.
·        Pemburu berita artinya orang yang pekerjaannya mencari – cari berita  (wartawan / jurnalis).
·        Awak media artinya rekan - rekan media atau pers.
Tidak terdapat ungkapan idiom pada paragraph tersebut.

d.   Gaya bahasa
Menurut penulis, gaya bahasa yang digunakan belum cukup baik karena terdapat bahasa sehari – hari yang sebaiknya tidak terdapat dalam penulisan artikel tersebut tetapi tetap digunakan. Contoh terdapat kata:
·        Kecolongan => seharusnya diganti ketinggalan
·        Mengintil => seharusnya diganti mengikuti
Nilai positif dalam artikel tersebut ialah tetap dapat berkesinambungan satu sama lain.



Minggu, 20 Oktober 2013

Jurnal Perilaku Konsumen

Nama Penulis
Abdul Ghoni Tri Bodroastuti

Judul Penelitian 
Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi Dan Psikologi Terhadap Pengaruh Perilaku Konsumen (Studi Pada Pembelian Rumah di Perumahan Griya Utama Banjardowo Semarang)

Sumber Jurnal / URL

Rumusan Masalah
1.     Bagaimana pengaruh faktor budaya terhadap perilaku konsumen dalam pembelian rumah diperumahan Griya Utama Banjardowo?
2.     Bagaimana pengaruh faktor sosial terhadap perilaku konsumen dalam pembelian rumah diperumahan Griya Utama Banjardowo?
3.     Bagaimana pengaruh faktor pribadi terhadap perilaku konsumen dalam pembelian rumah diperumahan Griya Utama Banjardowo?
4.     Bagaimana pengaruh faktor psikologi terhadap perilaku konsumen dalam pembelian rumah diperumahan Griya Utama Banjardowo?
5.     Bagaimana pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi secara bersama-sama terhadap perilaku konsumen dalam pembelian rumah diperumahan Griya Utama Banjardowo?

Tujuan Penelitian
Mengetahui bagaimana faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi terhadap perilaku konsumen diperumahan Griya Utama Banjardowo secara parsial maupun simultan dapat meningkatkan keputusan pembelian dan variabel mana yang lebih dominan memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan pembeli.

Hipotesis
Ha1: Faktor budaya berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian perumahan Griya Utama Banjardowo Semarang.
Ha2: Faktor sosial berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian perumahan Griya Utama Banjardowo Semarang.
Ha3: Faktor pribadi berpengaruh positif terhadap  perilaku  pembelian perumahan Griya Utama Banjardowo Semarang.
Ha4: Faktor psikologi berpengaruh positif terhadap  perilaku  pembelian perumahan Griya Utama Banjardowo Semarang.
Ha5: Faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi berpengaruh positif secara bersama-sama terhadap perilaku pembelian perumahan Griya Utama Banjardowo Semarang.

Metode Penelitian
1.     Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian  yang digunakan yaitu kuantitatif.
2.     Jenis Penelitian
 Jenis penelitian ini berupa penelitian Kausal komparatif yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa sebab-akibat antara dua variabel atau lebih (Indriantoro, 2002:27). Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi dan prikologi terhadap  perilaku konsumen diperumahan Griya Utama Banjardowo Semarang.
3.     Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi sebagai variabel bebas (independen) serta perilaku konsumen sebagai variabel terikat (dependen).
4.     Populasi dan Sampel
Adapun yang dijadikan sebagai populasi adalah seluruh konsumen yang telah membeli rumah di Perumahan Griya Utama Banjardowo Semarang  sejak tahun 2008-2011 yaitu sebanyak 234 unit rumah yang dihuni yang mencakup seluruh tipe rumah yang dibangun di setiap cluster.
5.     Teknik  Pengambilan Sampel
Teknik  pengambilan sampel  yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu pengambilan sample yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan (Sekaran, 1992) yaitu kriteria pemilik rumah telah menetap atau bermukim selama kurun waktu paling sedikit 2 tahun.

Analisa atau Hasil-hasil
1.     Uji Validitas
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh indikator dinyatakan valid karena memiliki r hitung > r tabel sehingga semua indikator disertakan dalam analisis selanjutnya.
2.     Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat uji untuk mengetahui tingkat kestabilan dari suatu alat ukur dalam mengukur suatu gejala. untuk menguji reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach. Suatu pengukuran dikatakan reliabel apabila koefisien Alpha lebih besar dari 0,6.

Kesimpulan
1.     Faktor budaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumen. Hal ini berarti bahwa apabila faktor budaya lebih ditingkatkan maka perilaku konsumen dalam membeli juga akan mengalami peningkatan.
2.     Faktor sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumen. Hal ini berarti bahwa apabila faktor sosial lebih ditingkatkan maka perilaku konsumen dalam membeli juga akan mengalami peningkatan.
3.     Faktor pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumen. Hal ini berarti bahwa apabila faktor pribadi lebih ditingkatkan maka perilaku konsumen dalam membeli juga akan mengalami peningkatan.
4.     Faktor psikologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumen. Hal ini berarti bahwa apabila faktor psikologi lebih ditingkatkan maka perilaku konsumen dalam membeli juga akan mengalami peningkatan.

5.     Hasil uji hipotesis secara simultan (uji F) dari keempat variabel bebas dengan F hitung sebesar 254,460 yang berada di daerah tolak Ho. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara  faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi terhadap perilaku konsumen dalam membeli rumah. Nilai Koefisien determinasi dari keempat variabel bebas diperoleh hasil sebesar 93,6%. Hal ini berarti bahwa  kemampuan  faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi dalam menjelaskan perilaku konsumen sebesar 93,6%, sisanya sebesar 6,4% dapat dijelaskan oleh variable lain, yang tidak masuk dalam model.

Minggu, 13 Oktober 2013

Tugas Bahasa Indonesia

Nama saya Eva Syabila Djamhuri. Saya lahir pada tanggal 13 Januari 1994 tepatnya hari Rabu. Saya adalah anak petama dan satu-satunya yang dilahirkan dari pasangan suami-istri Mohammad Djamhuri dan Warsiyah. Saya bertempat tinggal di Bojong Gede Bogor Jalan Pangrango 1 blok G3 nomor 25.

 Sewaktu kecil, saya bersekolah di taman kanak-kanak yang bernama Miratun Nisa. Sejak umur 2 tahun saya sudah lancer membaca sehingga tidak perlu menunggu hingga umur 4 tahun untuk masuk ke TK, umur 3 tahun saya sudah bias belajar  di TK. Setelah lulus dari TK, saya bersekolah di SD Muhammadiyah Bojong Gede. sewaktu SD saya menjadi siswi yang aktif dalam mengikuti berbagai macam kegiatan sekolah, prestasi saya disekolah pun lumayan bagus dan saya sering mendapatkan ranking dikelas , salah satu kegiatan sekolah yang saya ikuti adalah pramuka, karena dari kegiatan tersebut saya bias menyalurkan hobby saya yaitu berpetualang. 

Lulus dari sekolahdasar, saya melanjutkan sekolah kejenjang sekolah menengah pertama atau SMP ,di SMP Negeri 7 saya bergabung dengan salah satu ekstrakurikulikulernya yaitu jurnalis, saya mengikuti ekskuljurnalis karna saya sangat senang menulis. Sudah banyak tulisan yang saya buat dan hasilnya dipajang dimajalah dinding sekolah.

Setelah lulus dari SMP Negeri 7 Bogor saya melanjutkan sekolah ke sekolah menengah atas atau SMA Negeri 9 Bogor , di SMA saya bergabung dengan paduan suara dan taekwondo. Di SMA saya belajar untuk lebih bijaksana dan dewasa dalam menyikapi masalah. Lulus dari sekolah menengah atas saya melanjutkan kuliah ke Universitas Gunadarma, di Univertas Gunadarma saya mengambil jurusan S1 manajemen. Saya mengambil jurusan manajemen karena saya ingin menjadi seorang manajer kelak nanti. 

Saya adalah orang yang gemar menonton film, shopping , dan travelling. Saya itu orangnya suka mencoba hal-hal baru, saya juga orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Namun saya mempunyai kelemahan, terkadang saya tidak percaya diri dengan kemampuan yang saya miliki. Namun saya selalu belajar dan berusaha untuk mencapai mimpi-mimpi saya. Yang saya harus lakukan sekarang hanyalah focus dan bersungguh-sungguh menjalankan semuanya agar semua keinginan saya bias terelasasi.